Monday, July 22, 2019

Jenis Tarian Tradisional Khas Bali Yang Paling populer



Tarian Bali sebagai suatu budaya leluhur yg punyai keindahan dan keunikannya yg memikat. Ingin tahu dengan beberapa jenis tarian itu, lihat saja infonya dibawah ini!
Bali memang populer jadi salah satunya spot pengembaraan di Indonesia yg punya pelbagai ragam keindahan alam, serta termasuk juga budaya. Dengan demikian, hal yg paling dinanti oleh beberapa petualang yg ada ke Bali, antara lainnya ialah tarian uniknya. Dengan demikian, sila baca tarian yg bagaimana saja sich, yg dapat bagi beberapa petualang ingin tahu serta terhipnotis.

Macam-Macam Tari Tradisionil Bali :

1. Tari Trunajaya
Tari Trunajaya datang dari kata Teruna. Kata itu diambil dari kata pemuda yg diketemukan hasil dari kreasi Pan Wandres dalam perjalanannya serta ditambah oleh I Gde Manik.
Tarian ini ceritakan berkenaan satu orang lelaki yg idamkan mengikat wanita, terlihat dari tiap-tiap pergerakan tarinya yg tegas dimana antar kaki dikasih jarak seperti kuda-kuda. Meskipun demikian, bersamaan dengan perkembangan masa tarian ini tidak sekedar dibawa oleh lelaki. Wanita juga bisa terlibat, lebih-lebih oleh 2 orang sekalian.
Jika di pelajari, sang penari selama-lamanya membelalakan matanya serta dengan tegas menggerak-gerakan tariannya, terkesan menyeramkan tapi hal semacam ini untuk memberikan kejantanan pria. Tarian ini umumnya selama-lamanya disertai musik gamelan Gong Kebyar, bisa dipentaskan dimanapun gara gara memiliki tujuan untuk hiburan saja.

2. Tari Barong
Barong, dari ujarnya saja menyerupai dengan Barongsai ya? Tetapi tarian ini bukanlah dari negara China. Indonesia sendiri miliki tari Barong yg diwariskan jauh-beberapa hari sebelum waktu kehadiran agama Hindu.
Tarian ini ceritakan berkenaan bentrokan pada kebajikan yg diikonkan dengan barong, serta kejahatan yg dilukiskan dengan figur rangda.
Berdasar sebagian literatur, kata Barong datang dari asal kata “Bahruang” yg miliki arti beruang. Walaupung demikian, bentuk dari binatang yg dilukiskan bisa bermacam tergantung dari jenis tari Barong yg dibawa, ada Barong Bangkal, Barong Macan, Barong Asu, Barong Gajah, Barong Blasblasan, Barong Landung serta yg terkondang, adalah Barong Keket atau Barong Ket yg menggambarkan kombinasi pada macan, singa serta sapi.

Tarian ini biasa ditarikan oleh 2 orang laki – laki, yg satu mainkan anggota kepala serta lainnya ada di anggota ekor. Tubuh Barong yg dipakai untuk menari pada umumnya terbuat berbahan kulit serta berhiaskan ukiran – ukiran ciri khas Bali yg ditambah lagi dengan ornamen potongan kaca cermin biar membuat Terlihat bercahaya. Bulu barong terbuat dari serat ijuk, biarpun ada juga yg terbuat dari bulu burung gagak. Dan untuk anggota topeng, umumnya dibikin dari kayu yg tumbuh di wilayah yg disadari keramat atau angker. Tarian ini disertai oleh gamelan Gong Kebyar, gamelan Batel serta gamelan Babarongan.

3. Tari Legong
Pada masa kerajaan Bali, tarian ini sekedar dipertunjukkan di lingkungan keraton. Kata Legong sendiri datang dari asal kata “Leg” yg miliki arti luwes dan “gong” yg bisa diartikan jadi gamelan. Oleh gara gara itu, tarian ini miliki pergerakan yg lemah gemulai yg disertai dengan gamelan tradisionil ciri khas Bali bernama Semar Pegulingan. Tidak hanya itu, beberapa penari yg mainkan Legong gunakan kipas, jika tokoh Cenderung.
Di Bali, ada sejumlah jenis Tari Legong yg berkembang bersamaan dengan berjalannya waktu, adalah Legong Keraton atau Legong Lasem, Legong Legod Bawa juga, Legong Jobog, Legong Smaradahana, Legong Sudarsana serta Legong Kuntul.

4. Tari Kecak
Siapa yg tidak ketahui tari Kecak? Tari Kecak ialah tarian tradisi Bali yg sudah benar-benar digemari banyak orang serta sudah berubah menjadi tidak benar keliru pementasan ciri khas yg dicari beberapa pelancong.
Tarian ini dicetak oleh Wayan Limbak serta Walter Spies pada tahun 1930 oleh seniman Jerman, tarian ini ceritakan epic Ramayana serta rata-rata seluruhnya penarinya ialah laki – laki. Banyaknya penari yg membawakan Tari Kecak bisa sejumlah beberapa puluh lebih-lebih lebih.

Jika kamu berjalan-jalan ke Bali sisihkan serasi kurang lebih 30 menit untuk melihat pementasan Tari Kecak, kamu bakalan melihat beberapa penari yg duduk melingkar serta mengucapkan “cak” sambil membawa ke-2 lengan. Hal seterusnya menggambarkan tentara kera serasi menyokong Rama menantang Rahwana. Ada juga penari yg melakoni tokoh – tokoh Ramayana.
Tarian ini seringkali dipuji oleh pelancong asing gara gara keunikannya, meskipun sekedar keluarkan bunyi “cak-cak-cak” tapi beberapa grup membunyikannya dengan ketukan berlainan, kala kamu dengarkan beberapa kelompok lelaki yg membunyikan kata “cak” kamu seakan dengarkan beberapa ribu orang yg membunyikan kata “cak”. Berikut kekhasan tari kecak. Tari ini disediakan benar-benar simple, tapi situasi mistisnya masih selama-lamanya ada.

5. Tari Pendet
semula, tarian tradisi Bali ini ialah jadi tari pemujaan yg ditampikan di pura – pura di Bali.
Tari Pendet bisa disebut yaitu bentuk penyambutan atas turunnya beberapa dewa ke dunia. Bersamaan dengan berjalannya waktu, beberapa seniman tari di pulau Bali mengubah tarian seterusnya berubah menjadi suatu tarian selamat ada.
Vs kekinian dari Tari Pendet dibikin oleh I Wayan Rindi pada tahun 1950-an. I wayan Rindi ialah satu orang seniman yg seumur hidupnya memperhatikan seluruhnya tarian Bali, bersamaan dengan usia I Wayan Rindi menyintai budaya ciri khas Bali, biar berubah menjadi satu orang pengajar tari Pendet dari generasi ke generasi, dia juga membuat koreograper Tari Pendet rinci upacara pembukaan Asian Games di Jakarta. Dibuatnya koreograper Tari Pendet untuk ditarikan oleh kurang lebih 800 orang, yg awalnya ditarikan oleh 5 orang.

6. Tari Baris

Sesuai namanya tari baris, tarian ini dibuat dengan tempat baris membaris.
Tari Baris ialah tidak benar satu tarian tradisi Bali yg awalnya sebagai satu bentuk ritual, tapi bersamaan dengan masa tari ini berubah menjadi tari hiburan. Tari Baris dicetak pada pertengahan era ke-16.
Di dalam tarian ini, penari menggerakan badannya seperti satu orang pahlawan yg tengah berperang, tari ini dipertontonkan berkenaan keberanian beberapa ksatria Bali yg tengah bertarung untuk bela Raja.
Tarian ini termasuk juga biasa dibawakan oleh paling dikit 8 sampai terbanyak 40 lelaki. Perabotan seragam untuk tari ini ialah badog, lamak, awir, kemeja beludru, celana panjang, dll, seperti ksatria komplet dengan hiasan kepala, punggung serta dada. Tapi, seragam penari yg digunakan di tiap-tiap wilayah di Bali bisa berbeda – beda gara gara tiap-tiap wilayah miliki Tari Baris ciri khas sendiri – sendiri. Tarian ini termasuk juga ke dalam tarian keramat biar sekedar dibawakan serasi ada perayaan – perayaan rinci serta upacara suci.

7. Tari Panji Semirang
Tarian ini dicetak oleh seniman bernama I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tarian Panji Semirang disadari suatu tari pementasan, yg demonstrasikan di luar pura.
Tarian ini ceritakan berkenaan satu orang putri bernama Galuh Candrakirana yg tengah mengembara serta menyamar jadi laki – laki dengan nama Raden Panji. Pengembaraan seterusnya dilakukan sang putri setelah dianya sendiri kehilangan sang suami. Rata-rata ditarikan oleh penari wanita yg bertindak jadi laki – laki.
Awalannya ditarikan oleh Luh Cawan, tidak benar satu orang murid I Nyoman Kaler.
Pada tarian ini, kamu bakalan melihat beberapa penari yg tersambung matanya lebar-lebar bak satu orang yg tengah tengah emosi, diberi bumbu senyuman tapi selama-lamanya dengan mata yg galak. Ada pergantian mimik di sebagian pergerakan.

8. Tari Puspanjali
Puspanjali ialah suatu tarian tradisi Bali sebagai satu bentuk penyambutan. Puspanjali sebagai paduan dari arti kata “puspa” serta “anjali” dimana kalau dikumpulkan “menghormati ibarat bunga”. Maknanya menghargai beberapa tamu ibarat sekuntum bunga.
Tarian ini dipertunjukkan oleh beberapa kelompok penari wanita sejumlah 5 sampai 7 orang. Tarian ini di inspirasi dari tarian – tarian yg dibawakan pada upacara Rejang yg menggambarkan beberapa kelompok wanita yg bahagia dengan hadirnya beberapa tamu yg ada ke wilayah mereka.
Tarian ini dicetak pada tahun 1989 oleh penata tari Bali bernama N.L.N. Swasthi Wijaya serta I Nyoman Windha sebagai penata tabuh pengiring.

9. Tari Margapati
Kata Margapati diambil dari kata Marga yg bermakna jalan, serta pati bermakna kematian. Jika dikumpulkan bermakna jalan ketujuan kematian.
Dicetak oleh Nyoman Kaler pada tahun 1942, tarian ini menggambarkan kesalahan perjalanan hidup satu orang wanita. Oleh gara gara itu, tarian ini banyak mendatangkan pergerakan tari laki – laki meskipun penarinya umumnya wanita. Kalau disaksikan, gerak gerik tarian ini seperti mengincar serta bersiap mencengkeram mangsanya.

No comments:

Post a Comment