Wednesday, July 31, 2019

Ritual sek zaman dahulu yang jarang diketahui orang



Sex ialah soal yang mulai sejak awal ada di kebudayaan manusia. Sekalinya sebagian orang memandang obyek satu ini masih tabu buat dibahas, harus disadari kalau sejumlah realitas sex era dahulu serta sex di era saat ini miliki hubungan erat keduanya.

Seperti pada technologi yang alami kemajuan, sex juga berevolusi dalam beragam soal. Sekalinya saling diperlakukan tabu di zamannya, kenyataannya dokumentasi terkait realitas sex dibawah ini masih menarik buat dilihat.

Tersebut 15 realitas sex era dahulu yang butuh Anda ketahui:

1. Dikelitikin agar dapat bergairah
Permaisuri Rusia di masa 18 yang bergelar Yang Mulia Catherine miliki kebiasaan unik buat membuat bergairah sebelum melakukan hubungan intim. Ia akan minta pegawainya buat menggelitiki kakinya terlebih dulu.
Bahkan juga, beberapa bangsawan seperti Anna Leopoldovna miliki pegawai teristimewa yang ditugaskan teristimewa menggelitiki kakinya. Pekerjaan itu dijalankan buat bikin mereka lebih tambah nikmati sex dengan suami mereka.

2. Seks toys buat lelaki
Alat tolong sex buat lelaki ini terbuat dari bulu mata domba alami. Manfaatnya buat tunda ejakulasi.
Seks toys ini ada mulai sejak Jaman Jin serta Song di China pada tahun 1200-an. Bulu mata domba pada alat ini diyakini bermanfaat buat menyulut penis pria.

3. Dildo ‘alami’
Orang era dahulu gak butuh gembar-gembor ‘back to the nature’ agar dapat manfaatkan apa yang berada pada alam. Mereka dapat manfaatkan alam seputarnya buat apa pun.
Di pelajaran riwayat zaman SD, guru kerap menyebutkan kalau di era megalithikum, manusia purba gunakan batu jadi alat buat memburu serta meramu.
Tetapi yang guru riwayat gak sebut pada muridnya ialah nyatanya batu juga diperlukan jadi dildo. Pemanfaatannya sama dengan dildo di era saat ini, yakni dimasukkan ke vagina buat kenikmatan seksual.

4. Pesta serta pacaran a la anak muda Eropa dahulu kala
Di tahun 1920, beberapa anak muda Paris suka sekali hadir ke pesta lewat cara sembunyi-sembunyi. Mereka akan menari, berteman dengan musuh model, berciuman, berangkulan, serta sama-sama sentuh (petting) tidak dengan lakukan hubungan seks.
Buku karya Beatrice Burton ini satu diantara fiksi yang menyimpan pola hidup anak muda era dahulu. Terhitung penolakan mereka pada kebiasaan sopan santun a la generasi tua yang dipandang gak asik oleh anak muda.

5. Pornografi era dahulu
Siapa menyebutkan pornografi baru berada pada era saat ini? Era dahulu lebih kurang 100 tahun kemarin juga pornografi telah dibuat berbentuk photo simpel, lukisan, ataupun dalam karya sastra.
Bahkan juga gambar porno juga disalurkan lewat cara sembunyi-bunyi melalui kartu pos serta transaksi pribadi. Beberapa artis spesialis gambar porno juga dapat hidup dari jual karyanya.
Gaya pornografinya juga bermacam. Gak cuma lelaki serta wanita, pornografi sama-sama model dengan beragam gaya sex juga laku manis.
Jadi Parents, jika merasakan zaman saat ini lebih hilang ingatan pornografinya dari dahulu kala, fikir kembali ya. Orang era dahulu juga banyak yang sesuai ini.

6. Depresi berat? Karena itu dokter akan ‘mengobatinya’ dengan pijat
Wanita jaman Victorian di Eropa kerap merasakan depresi oleh karena ada kultur orang yang jadikan wanita jadi penduduk negara ke dua seusai lelaki. Wanita yang tertekan lewat cara mental akan pergi ke dokter buat membuat lebih baik.
Pada tempat praktik dokter itu, beberapa wanita akan buka celana mereka serta dokter akan memijat vaginanya. Proses penyembuhan yang seperti dengan mendukung wanita masturbasi ini konon membuat wanita merasakan lebih tambah baik perasaannya.
Waduh, jika di era saat ini masih seperti begitu, beberapa dokter akan dituntut sebab lakukan pelecehan seksual pada pasiennya ya. Untung di era saat ini, praktik semacam itu sudahlah tidak ada.

7. Raja Edward VII kerap ke rumah bordil
Beberapa orang menyebutkan kalau rutinitas pergi ke rumah bordil cuma dijalankan oleh rakyat rendahan yang gak memiliki moral. Tetapi di Paris dahulu kala, sekelas Raja Edward VII juga tenar kerap pergi ke rumah bordil.
Sebab jadi konsumen masih, rumah bordil Le Chabanais juga membuat bangku teristimewa bercinta untuk dia. Beberapa pelacur yang melayaninya juga memperoleh kehormatan tertentu sebab ditugaskan layani raja.

8. Buku tips sex
Di masa 18, tips sex buat lelaki yang tengah cari pekerja sex buat ditiduri juga ada. Ditambah lagi pelacuran ialah soal legal di Paris semasa itu.
Di buku ini ada teknik bercinta, strategi memperoleh pekerja sex yang sama dengan kita, tempat lokalisasi, sampai bea beberapa pekerja sex. Buku ini juga tiap-tiap tahun alami beragam up-date serta koreksi biar beberapa lelaki gak salah pilih dalam masalah ‘esek-esek’ bersama-sama beberapa pekerja sex.

9. Pesta sex era dahulu
Di tahun 1700an di Skotlandia, beberapa orang dapat mendaftarkan jadi anggota pesta sex. Satu diantara inisiasi anggota club sex itu ialah, beberapa orang harus pengin minum dalam gelas berwujud penis yang disebarkan dari seorang ke orang yang lain.

10. Koin teristimewa sex
Di zaman kerajaan Romawi, buat menanggulangi halangan bahasa, beberapa prajurit gunakan koin sex buat bertransaksi. Di koin itu, ada pahatan urutan yang mau dijalankan prajurit dengan pekerja sex pilihan mereka.

11. Memalsukan keperawanan
Beberapa wanita di masa pertengahan dituntut menjadi gadis yang masih perawan sampai dia menikah. Tes keperawanan kerap dijalankan sebelum pernikahan.
Beberapa wanita kerap gunakan strategi teristimewa agar melalui tes ini. Bahkan juga pada malam pengantin juga, mereka akan pura-pura kesakitan sekalian keluarkan darah palsu dari vaginanya.
Gak sepakat dengan manipulasi yang dijalankan oleh wanita? Permasalahannya lelaki nakal sebab mereka gak sempat dites keperjakaannya.

12. Layanan pekerja sex buat perjuangan kemerdekaan Indonesia
Kerap dengar kata “Bung” buat menyebut kerabat lelaki? Siapa duga kalau panggilan yang pernah disematkan jadi panggilan unik ke banyak orang itu nyatanya dicetuskan oleh beberapa pekerja sex komersial.
Historia mencatat kalau Affandi membuat poster propaganda buat membawa beberapa pemuda buat bertarung di garis perang. Dalam poster itu tercatat kata, “Boeng? Marilah Boeng.”
Banyak kata itu ialah gagasan penyair Chairil Anwar. Dia memang dengar banyak kata itu dari beberapa pekerja sex yang kerapkali ‘mangkal’ di Senen.

13. Film porno dengan tokoh seperti Soekarno produksi CIA
Agen rahasia Amerika dahulunya benar-benar tidak suka dengan Soekarno. Bagaimana tidak, Bung Karno memang kerap menyampaikan pidato melawan Amerika yang sok berkuasa di banyak negara.
Buat bikin nama Soekarno jatuh, sutradara film porno Hollywood diperintah oleh CIA buat bikin film porno dengan pemeran seperti Soekarno. Usaha ini dijalankan biar beberapa orang memandang kalau presiden Republik Indonesia pertama ini senang main wanita sampai-sampai ia akan kehilangan wibawanya.
Sebab gak mendapatkan pemeran dengan muka yang serius seperti, karena itu CIA gunakan topeng yang menempel di kulit yang seperti dengan Soekarno. Historia mencatat, adegan pornonya juga dijalankan dengan gadis kulit putih yang di ceritakan jadi pramugari pesawat yang diam-diam jadi agen Rusia.
Bukanlah sukses, film porno ini justru jadi boomerang buat pemerintah Amerika. Sebab beberapa lelaki di dunia ke-tiga malah benar-benar nikmati film itu sebab mereka memang suka menyaksikan lelaki Asia bercinta dengan wanita bule.

14. Wanita jadi Gowok
Dahulu di Jawa, ada satu kebiasaan bernama Gowok. Gowok datang dari kebiasaan Cina era Laksamana Cheng Ho yang bernama Goo Wok Niang.
Beberapa wanita Gowok ini disewa oleh keluarga agar dapat mengajarkan remaja lelaki yang siap menikah. Mereka akan tinggal sepanjang beberapa waktu seperti suami istri biar Gowok bisa memberi tahu remaja itu tekniknya memuaskan wanita lahir serta batin.

15. Film ‘esek-esek’ di bioskop
Waktu presiden Indonesia masih Soeharto dengan menteri Penerangan Harmoko, film esek-esek masuk bioskop itu ialah soal biasa. Gak bingung jika ada anak muda pergi ke bioskop, orang tua akan memandang anak muda itu nakal.
Gak seperti saat ini yang banyak sensor, film bioskop era dahulu malah jadikan itu jadi bahan jualan pokok. Bahkan juga di film humor serta horor juga, wanita berpakaian seksi dengan dada menyembul juga jadi menu mesti di layar-lebar.
Jadi, siapa yang menyebutkan jika di era saat ini, medianya lebih kronis dari era dahulu? Hayooo, siapa yang masih ingat film bioskop Cewek-Cewek Pelaut, Hasrat Malam 1 serta 2, Getaran Nafsu, Misteri Permainan Terlarang, Ranjang Bergoyang, serta banyak yang lain.

Itu realitas sex era dahulu yang sempat dicatat oleh riwayat. Jadi buat mereka yang kerap menyebutkan, “Zaman saat ini sudah rusak sebab banyak pornografi serta sex,” karena itu era dahulu juga sesungguhnya menantang problem yang sama.

No comments:

Post a Comment