Tuesday, July 23, 2019

Tradisi nyepi di Bali

Di Bali Nyepi berisi kesunyian. Mulai dari menyepi sampai menjalankan Catur Brata. Semua pekerjaan di stop, mematikan listrik, menghapus service umum bahkan juga tutup Lapangan terbang Internasional Ngurah Rai saat 24 jam penuh yg mulai pada jam 06.00 kala Nyepi berjalan sampai jam 06.00 satu tanggal selanjutnya.

Soal ini cuma dikerjakan di Bali serta disertai wilayah seputarnya seperti Kabupaten Probolinggo serta Pasuruan, Jawa Timur. Bahkan juga berlaku untuk seluruhnya orang serta pendatang non Hindu jadi bentuk toleransi.
Di Indonesia, Peringatan Tahun Baru Saka disebutkan Nyepi. Nyepi datang dari kata sepi yg miliki makna sunyi, senyap, lenggang, tidak ada pekerjaan.

Maksud pokok Hari Raya Nyepi yaitu meminta ke Tuhan Yg Maha Esa/Ida Sanghyang Widhi Wasa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) serta Bhuana Agung (alam semesta).
Perayaan Nyepi, di Indonesia miliki sejumlah serangkaian peringatan. Dari mulai upacara melasti, mekiyis serta melis yg dikerjakan di sumber air suci kelebutan, campuan, patirtan serta segara. Dalam Rg Weda II. 35.3 dikatakan Apam napatam paritasthur apah (Air yg murni baik mata air ataupun serta laut, memiliki kebolehan yg menyucikan), lalu kerjakan pemujaan di Pura, Tawur Agung, Nyepi dengan kerjakan Catur Brata Penyepian, sampai Ngembak Geni.

Catur Brata yaitu empat pantangan untuk umat Hindu dalam penyepian. Dari mulai Lihat Karya, Lihat Geni, Lihat Lelungan sampai Lihat Lelunguan.
Pertama Lihat Karya, pantangan untuk kerja. Mempunyai arti hentikan kerja atau kegiatan fisik untuk belajar serta refleksi diri atas hidup yg dilakoni. Dalam soal ini manusia bisa kerjakan pelajari diri dalam pekerjaan saat satu tahun penuh.

Ke dua, Lihat Geni atau pantangan menyalakan api. Tidak ada api, listrik, lampu serta semua alat elektronik dimatikan. Api yg disebut tidak cuma diperuntukkan pada makna dengan fakta, tetapi api dalam diri manusia seperti ego serta amarah. Nyepi membimbing untuk meredam amarah serta menghimpit ego semasing.
Ke-3, Lihat Lelungan yg bermakna pantangan pergi. Bukan bermakna cuma diam di dalam rumah, namun merenungkan kehidupan sampai kini. Soal ini bikin manusia tidak berpikir liar serta bisa mengontrol perihal negatif dalam diri.



Ke-4, pantangan bersenang-senang atau Lihat Lelanguan. Saat penyepian, umat Hindu dilarang bersenang-senang, menghibur diri atau kerjakan kesenangan yang lain. Diminta untuk berpuasa serta kerjakan semadi
duduk bersila berbentuk meditasi.

Sejumlah pandangan menuturkan Nyepi serta Tahun Baru Saka yaitu perihal yg tidak serupa, Tahun Saka, mulai pada tahun 78 Masehi pada bulan Maret.
Tahun baru ini berubah menjadi tanda-tanda orang India merapikan lagi kehidupan bermasyarakat serta beragama. Awalnya India seringkali alami pergesekan sosial berkesinambungan, seperti pertikaian antarsuku. Dari mulai suku Saka, Pahavia, Yueh Chi, Yavana sampai Malaya yg berganti-gantian kalah dan menang dalam perebutan persaingan kekuasaan.

Pertikaian berhenti kala suku Saka yg waktu itu di pimpin Raja Kaniskha I meraih kemenangan perebutan persaingan kekuasaan itu dan membuat dilantik jadi Raja serta turunan Saka tanggal 01 bulan 01 serta tahun 01 pada Maret 78 Masehi.
Kemenangan ini pertanda penggabungan bangsa dengan beragam suku yg tidak serupa memahami serta keyakinan. Dengan adanya ini, Tahun Baru Saka dipandang seperti hari kebangkitan, pembaruan, kebersamaan, toleransi, kedamaian serta kerukunan nasional yg disebarkan keseluruh dunai dimana umat Hindu ada.

Dalam memberi dukungan Catur Brata Penyepian, Kementerian Komunikasi serta Kabar bahkan juga keluarkan Surat Edaran nomer 378 tahun 2018 yg menghimbau pengelola telekomunikasi terhitung pemasok pelayanan internet di bali untuk mematikan internet saat perayaan Nyepi.
Catur Brata Penyepian yg dipunyai Bali pasti benar-benar unik serta menimbulkan perhatian dunia, bahkan juga memberikan inspirasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat World Silent Day tiap-tiap 21 Maret.

No comments:

Post a Comment