Saturday, July 27, 2019

Ritual Ngalap berkah lewat air suci Kadnya Kasada



orang Suku Tengger, pengikut Agama Hindu (Budha Mahayana/Prisada Hindu Jawa Timur) buang sesaji Ongkek ke kawah Gunung Bromo.
"Upacara Kasada ini merupakan point pokok buat masyarakat Tengger Bromo. Prosesinya, mereka bawa sesaji dalam banyaknya banyak, berbentuk hasil pertanian, buah-buahan, pun hewan ternak," kata Supoyo, salah satunya tokoh orang Tengger.

Sebelum melaksanakan upacara yang dilaksanakan saban malam ke-14 bulan Kasada-, banyak orang Tengger memperoleh, atau dalam bahasa Jawa, ngalap barokah lewat air suci dengan melaksanakan Mendak Tirta.
Acara pemungutan air suci ini diakui bermanfaat memperlancar rejeki, jodoh, profesi, dll.
Mendak Tirta cuma bisa dilaksanakan tiga hari sebelum penerapan ritual tradisi Yadnya Kasada,. Tidak cuman masa-masa itu, Mendak Tirta tidak bisa dilaksanakan asal-asalan.

Area buat mendapat air suci ini lantas cuma ada di empat titik, ialah di Probolinggo, Lumajang, Pasuruan serta, Malang. Diantaranya area air suci yang terdapat di Gua Widodaren, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Area gua ini ada dalam suatu bukit curam dibalik Gunung Batok. Buat meraihnya masyarakat yang memakai layanan angkutan umum, seperti kendaraan hardtop, truk, pikap, serta memakai sepeda motor.

"Air suci yang diambil dari beragam tempat itu selanjutnya digiring dalam kirab serta dibawa ke Pura Mulia Poten di Gunung Bromo buat dipakai jadi kelengkapan upacara Yadnya Kasada. Air dari beragam tempat itu, dipertemukan dengan air suci yang diambil dari lain tempat," papar Ngatek, tokoh Mendak Tirta, seperti dinukil dari Liputan6.
Buat mendapat air suci, orang Tengger ke arah Goa Widodaren dengan jalan yang cukup curam.
Buat mendapat air suci, orang Tengger ke arah Goa Widodaren dengan jalan yang cukup curam. |
Zabur Karuru /Di antara poto

Upacara Kasada tahun ini dihelat lebih semarak
Kepala Diskominfo, Statistik serta Persandian Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo menuturkan jika upacara Kasada tahun ini tidak serupa dibandingkan beberapa tahun awal mulanya. Pemerintah ditempat akan menyelenggarakan tampilan pertunjukan seni serta budaya.
Resepsi upacara yang dilaksanakan di Pendopo Agung ini diramaikan iringan obor dari desa ke Pendopo Agung, dengan iringan hiburan vokalis tradisionil.

"Ada eksotika. Eksotika di garap swasta serta pemda dan dihelat setiap waktu 14.00. Kasada mesti mengisap turis, serta bikin mereka begitu lama di Bromo agar bisa bermalam serta berliburan lebih lama, tidak cuma lihat sunset, lalu pulang. Dengan cara ritual, Kasada tidaklah ada pergantian. Yang tidak serupa ya eksotika ini. Dapat menyemarakkan," katanya
Sidik Wijanarko, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata serta Budaya, menuturkan pemerintah kabupaten (Pemkab) targetkan kunjungan wisata lima % tiap tahunnya, serta tujuan itu tetap terwujud.

Sesaat Camat Sukapura, Yulius Christian, tampilan budaya dalam eksotika ini miliki potensi menarik turis lokal serta luar negeri. "Waktu kita hidangkan budaya, mereka tertarik. Saya menargetkan empat hari turis ada pada Bromo. Soalnya ada tempat wisata penyokong, seperti gua Batman, seruni point, serta kebun strobery," jelas Julius

No comments:

Post a Comment