Saturday, July 20, 2019

Tradisi Gasdeso budaya yang sudah turun temurun di Blora



Bulan Selo dalam kalender Jawa atau sebulan sesudah Syawal dalam kalender Hijriyah adalah waktu penerapan kebiasaan “gasdeso” atau sedekah bumi di pedesaan Kabupaten Blora. Sepanjang sebulan ini, semasing desa mengadakan kebiasaan gasdeso sesuai sama pasarannya semasing.
Pas pada,
kebiasaan gasdeso dihelat warga Desa Bogorejo, Kecamatan Bogorejo. Untuk memeriahkannya, beberapa persiapan udah dijalankan sejak mulai kemarin. Banyak lelaki menyediakan “ancak” atau tempat buat mengatur gunungan hasil bumi, sedang banyak wanita repot memasak bermacam jajanan tradisionil.

Sejak mulai pagi, semasing RT se-Desa Bogorejo isikan semasing ancaknya dengan beraneka hasil bumi mulai sayuran, buah-buahan sampai sego bumbu (nasi urapan) yg dibungkus daun jati, sumbangan dari warga. Seluruhnya dirapikan demikian rupa sampai membuat gunungan yg indah.
Mendekati tengah hari, ancak gunungan dari semasing RT disatukan di halaman Kantor Desa serta seterusnya dikirab telusuri jalan raya ketujuan Pasar Desa Bogorejo. Lewat cara digotong bersama-sama, seluruhnya ancak diarak dengan atraksi Seni Barongan. Beberapa ribu warga turut menyemarakkan prosesni ini.

Setibanya di halaman Pasar Desa Bogorejo, seluruhnya ancak gunungan di turunkan di dekat Pohon Bogo yg diyakini jadi cikal akan nama Desa Bogorejo. Disini seluruhnya ancak gunungan yg berisi beraneka hasil bumi serta makanan dibagi terhadap seluruhnya warga yg datang.
Pembagian berikut yg dinanti-nantikan oleh beberapa ribu masyarakat. Tidak sekedar masyarakat Desa Bogorejo, masyarakat dari beragam desa kurang lebih ikut serta masuk buat mengambil sisi dalam kebiasaan ini. Gak sabar mendapatkan giliran ambil isi ancak gunungan, masyarakat lantas langsung berebutan bersama-sama.

Kendati rebutan serta berdesak-desakan, tak ada gesekan yg berbuntut pertikaian. Seluruhnya terjadi dengan aman serta sama-sama menghargai. Kesempatan baik berikut sebagai daya tarik kebiasaan gasdeso di Desa Bogorejo.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Bogorejo, Suprapto, memaparkan kalau kebiasaan gasdeso ini adalah jadwal tahunan yg digelar jadi rasa sukur terhadap Sang Pencipta yg udah memberikannya kesuburan tanah, rezeki serta kesehatan terhadap seluruhnya masyarakat.

“Rasa sukur itu direalisasikan dengan sedekah hasil bumi serta makanan yg diatur dalam ancak barusan serta diberikan di dekat wit (pohon) Bogo yg ada di muka Pasar Bogorejo. Tidak hanya rasa sukur, kebiasaan ini pula merepresentasikan kerukunan serta gotong royong yg kuat di pedesaan,” ujar Suprapto.
Tidak hanya kirab ancak gunungan serta iringan Seni Barongan, kebiasaan gasdeso ini pula disemarakkan dengan panggung wayang kulit yang digelar di halaman Pasar jadi pusat ekonomi warga desa.

“Kami mengharap ke depan kebiasaan gasdeso atau sedekah bumi ini dapat dikemas lebih menarik sampai-sampai bisa jadi daya tarik wisata budaya di Desa Bogorejo. Ini saja telah banyak pedagang kaki lima yg berjualan, mencari rizki dalam kebiasaan ini. Mudah-mudahan tahun kedepan dapat lebih semarak ,” ujar Suprapto.
Salah satu orang masyarakat Desa Bogorejo, Sumaryati mengungkap rasa senangnya dapat menuruti acara kirab ancak gunungan dari Kantor Desa Bogorejo ketujuan Pasar Desa Bogorejo. Menurut dia ini adalah acara tahunan yg menarik.

“Tadi turut berebutan ancak gunungan, ini bisa sego bumbu beberapa bungkus, lalu ada bawang merah, kacang, jagung, terong, tomat serta yang lain. Bila bisa banyak insyaallah kelak rejekinya pula bisa banyak. Oleh karena itu barusan berebutan seluruhnya,” kata Sumaryati.
Buat didapati, nama Desa Bogorejo menurut warga ditempat datang dari nama pohon Bogo yg ada di muka Pasar Desa. Saat ini pohon Bogo ini menyatu dengan pohon Tanjung. Awalnya area pedesaan ini bernama Bodhok.

Desa yg ada di jalan khusus penghubung Jepon-Jatirogo, juga sekaligus pusat pemerintahan Kecamatan Bogorejo ini adalah penghasil bawang merah teratas di Kabupaten Blora. Untuk memperjelas identitasnya jadi penghasil bawang merah, di muka Pasar Bogorejo sejak mulai beberapa puluh tahun yang lalu dibuat Tugu Bawang Merah.

No comments:

Post a Comment