Saturday, July 27, 2019

Ritual upacara Tawur Agung kesanga membersihkan dan mewisuda bumi sebelum Nyepi




Upacara kegamaan umat Hindu yang disebutkan dengan acara Tawur Agung ini sebagai serangkaian
perayaan Hari Raya Nyepi tahun baru saka 1939. Tawur Agung Kesanga sendiri mempunyai tujuan buat bersihkan serta mewisuda bumi sebelum Nyepi, yaitu dimana umat bakal menjalankan tapa brata penyepian.
Upacara ini berdasar pada ide ajaran Tri Hita Karana, yaitu menyesuaikan pertalian dengan tiga unsur, manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, serta manusia dengan alam semesta. Tawur Agung Kesanga dengan terlebih dulu diawali ritual pemungutan air suci dari situs Istana Ratu Boko yang terdapat di pinggang Pegunungan Batur Agung, gak jauh dari Candi Prambanan.

Seperti dikutip Di antara, acara Tawur Agung diawali dengan acara Mendak Tirta alias menjemput air suci. Dalam ritual Mendak Tirta ini, banyak umat bersamaan mengarak umbul-umbul, beberapa persembahan, gamelan serta ogoh-ogoh ketujuan ke Candi Dewa Siwa. Sehabis datang di muka candi, cuma yang bawa umbul-umbul serta persembahan saja yang masuk ke candi.
Sesaat, dalam Candi Dewa Siwa udah ada pemangku pura yang siap buat kerjakan ritual Mendak Tirta ini. Sehabis arak-arakan datang di Candi Dewa Siwa, ritual mendak Tirta juga diawali melalui langkah melingkari Candi Dewa Siwa sekitar 3 kali searah jarum jam. Dalam kondisi yang khusyuk banyak umat juga kerjakan laris pradaksina itu. Selesai pradaksina,

ombongan arak-arakan yang bawa beberapa ragam persembahan, umbul-umbul, gamelan serta ogoh-ogoh lalu kembali lagi pelataran candi yang udah dipenuhi umat.
Mereka yang bawa sesaji lalu maju ke depan serta meletakkannya ke altar berbentuk meja panjang. Sebelum diawali acara sembahyang, ada pementasan tari-tarian. Gadis-gadis cantik berkebaya putih dengan rambut hitam berselipkan bunga kamboja terlihat luwes menggerakkan tubuhnya. Bermacam tarian juga dipertontonkan seperti tari topeng, pendet, barong, serta kadang terselip tarian unik Jawa, gambyong. Semua mata juga seakan tersihir dengan keluwesan banyak penari yang menggerakkan tubuh dengan sepenuh hati.

No comments:

Post a Comment