Sunday, July 28, 2019

Menguak Ritual Mapakelem puncak piodalan




Pucuk karya piodalan di Pura Pusering Jagat Pejeng, disudahi dengan ritual unik.Oleh penduduk ditempat. Ritual ini diketahui dengan istilah mapekelem di Telaga Maya, yang tempatnya pas ada di belakang pelinggih pokok Pura Pusering Jagat. Di kolam tiada air itu, 2 ekor bebek putih malah seperti berenang memutar-mutar.
Selesai persembahyangan bersama dengan pada Pucuk Piodalan yang dipuput Ida Pedanda Lingsir Griya Sanding, beberapa ribu pemedek yang penuhi lahan Pura tidak langsung pulang. Lantaran, masihadasatuprosesi yang kerapditunggu-tunggu penduduk yaitu mapekelem di Telaga Maya.

Ritual ini memang diketahui cukup unik serta di luar logika.Dalam acara ini dengan terlebih dulu diawali menghaturkan sesajen yang dipuput Pemangku Pura Ratu Pasek.Dibarengi beberapa sutra serta juru sapuh, banteng dihaturkan di lahan ‘Telaga Maya’ yaitu satu kolam yang tiada air.
Seseorang juru sapuh bawa dua ekor salaran bebek putih yang kedepannya akan jadikan pekelem. Konon ritual ini harus dijalankan tiap dihelat upacara piodalan jadi symbol persembahan.

Selesai diupacarai serta disertai dengan sembahyang bersama dengan , ke dua ekor bebek yang telah diupacarai langsung dilepaskan.Semua umat yang datang juga langsung tertuju pada sepasang bebek itu.Lantaran sangatlah aneh, bebek yang dilepaskan bebas di lahan telaga maya langsung beraya berenang walaupun tiada air. Kedua-duanya juga tampak seperti nikmati air kolam sembari meliuk-liuk.
Terkadang, ke dua ekor bebek itu nampak menelisik bulunya serta mengepakkan sayapnya seperti selesai berenang.

Panorama aneh serta unik ini juga yang bikin penduduk ditempat yakin apabila telaga maya itu betul-betul sebuahkolam yang penuh dengan air.
Seterusnya, ke dua ekor bebek itu diperebutkan penduduk buat dijaga dirumahnya.
Nyoman Parta, Ketua Komisi IV DPRD Bali yang pernah saksikan acara mapekelem di telaga maya nampak berdecak takjub.

Dianya sendiri tidak mengerti, selesai diupacarai ke dua bebek putih itu nampak berenang di kolam tiada air.
“Saya sangatlah takjub serta yakin apabila telaga mayai ni betul-betul ada airnya.dapat di buktikan, ke dua ekor bebek pakelem itu Terlihat berenang seperti di kolam air. Ini sangatlah unik serta sakral," tuturnya.
Bendesa Pakram Jero kuta Pejeng, Cok Gde Putra Pemayun menyatakan, acara mapekelem di telaga maya ini harus dijalankan tiap gelaran piodalan di Pura Pusering Jagat.
Konon, menurut info, pelinggih telaga maya ini tembus sampai di perairan Nusa Penida.Hingga tiap dihelat mapakelem akan tembus di Nusa Penida jadi pengingat apabila di Pura Pusering Jagat tengah berjalan piodalan.
Lebih, di Pura Pusering Jagat ada pelinggih ratu nusa.

No comments:

Post a Comment