Thursday, July 25, 2019

Tradisi mesuryak memberi bekal pada leluhur yang akan kembali ke alam baka



Tepuk tangan penduduk merusak keheningan Desa Bongan, Kabupaten Tabanan, Bali. Mereka kelihatan senang menyongsong hari Raya Kuningan dalam kalender Saka. Etika ini teratur dikerjakan 210 hari sekali atau 6 bulan sekali. Namanya, Mesuryak.
Etika Mesuryak dalam bahasa indonesia bermakna bersorak, memiliki tujuan untuk memberikannya bekal berwujud beras serta uang terhadap leluhur yang dapat kembali Swarga Loka (alam baka). Masyarakat Bali yakin leluhur mereka turun dalam hari raya Galungan serta kembali pada Nirwana dalam hari raya Kuningan.

1. Realisasi Masuryak

Etika Masuryak dikerjakan dalam hari Raya Kuningan, atau 10 hari sehabis Hari Raya Galungan. Upacara ini ditunaikan pada waktu 9 pagi sampai 12 siang waktu ditempat. Waktu itu di pilih lantaran melalui jam 12 siang atau sejenak banyak leluhur udah kembali pada surga.
Sebelum upacara ini diawali, kebanyakan semua masyarakat yang dapat ikuti upacara Mesuryak lebih dahulu mengerjakan sembahyang di pura keluarga atau pura kahyangan tiga yang ada di desa ditempat.

2. Hujan uang pada acara Mesuryak

Pada upacara rutinitas yang sangatlah unik ini, sejumlah penduduk dapat lemparkan uangnya ke angkasa dengan banyaknya yang bisa mereka melakukannya. Baik uang recehan, uang kertas 2000-an, sampai Rp100 beberapa ribu. Yang penting tulus serta bersuka cita.
Sejumlah yang lain dapat tunggu uang itu jatuh dari awang-awang. Meskipun berdesakan sama sama dorong, dalam etika ini gak sudah pernah ada pertikaian kala memerebutkan uang.
Seperti ditulis kintamani.id, tidak hanya memberikan bekali terhadap leluhur, etika Mesurya pun memiliki tujuan untuk share rasa bahagia serta suka ria pada sama-sama, serta menaikkan keakraban antar masyarakat.

3. Pelakon Etika Mesuryak

Etika Mesuryak disertai penduduk beraneka umur, dimulai dengan beberapa anak, remaja, dewasa, orangtua, lelaki atau wanita bercampur jadi satu berdesakan mempertandingkan uang-uang yang bertaburan dengan diselimuti kondisi suka ria.
Tidak semua masyarakat turut “panen uang”. Untuk masyarakat yang turut kudu bersorak riang. Masa dulu, Etika Mesuryak memanfaatkan uang logam saat ini bisa diganti dengan kepingan uang kertas. Tidak hanya uang, leluhur yang udah dilepaskan kepergiannya dilengkapi dengan sesajen pangadegan. Ialah sesajen yang berisi telur, pis bolong, beras serta bekal yang lain.

No comments:

Post a Comment