Monday, July 29, 2019
Tradisi Ritual Nyelung di Buahan mengungkap rasa syukur atas panen yang melimpah
Mengetahui lebih dekat terkait budaya serta kebiasaan unik di Bali yg berkenaan dengan ritual keagamaan, karena itu upacara Nyelung di desa Buahan Payangan wajar buat anda tahu, ditambah lagi acara ini dihelat cuma dalam kurun waktu 10 tahun sekali. Akan membuatnya satu upacara bertaraf besar yg aka dikunjungi oleh semua penduduk. Serta ritual tersebut dihelat oleh empat subak desa seperti Buahan, Selat, Susut serta Tengipis di Pura Pucak Pausan di desa Pausan Payangan. Maksud implementasi upacara ini ialah buat mengutarakan rasa sukur pada Ida Sanghyang Widi Wasa (Tuhan Yg Esa) atas semua hasil panen yg berlimpah.
Desa Buahan terdapat di Kecamatan Payangan, kabupaten Gianyar. Bersebelahan dengan Ubud serta Kintamani yakni sejumlah obyek wisata di Bali yg paling digemari banyak orang. Ritual Nyelung ini sertakan semua anggota petani dari empat subak itu juga termasuk keluarga mereka, upacara ini dihelat Pura yg berada di tengahnya persawahan mereka, kebiasaan masa dulu warisan leluhur ini berasal dari tidak suksesnya panen di Subak Gede Buahan sebab serangan hama, setelah itu penduduk subak meminta keselamatan di Pucuk Pura Pausan serta akan janji buat mengerjakan ritual Nyelung yakni menghaturkan hasil pertanian bila permintaan diwujudkan.
Implementasi Ritual Nyelung ini dapat dijelaskan jadi satu kebiasaan unik di Bali dari warisan beberapa leluhur mereka yg masih terpelihara lestari waktu ini, dimana beberapa hasil pertanian (baik yg berwujud buah serta umbi) yg disebut "Jelung", dan beberapa duplikat alat pertanian, pun seekor babi, itik serta ayam diarak penduduk subak dengan berganti-gantian dimulai dengan penduduk subak desa Susut serta Buahan ketujuan Banjar Selat setelah itu ke desa Tengipis serta pada akhirnya hingga ke Pura Pucak Pausan, yg totalnya miliki jarak kira-kira 10 km, disertai dengan musik tradisionil Gamelan Baleganjur dan sorak sorai penduduk. Sesampai di pura Jelung itu disucikan terlebih dulu, setelah itu diarak memutari pura sejumlah 3x oleh penduduk dengan berganti-gantian selanjutnya diusung ke sisi khusus mandala pura.
Ritual Nyelung ini dihelat di hari Selasa, Kliwon, Tambir sasih Kasa tanggal Dibarengi hampir oleh 600 orang penduduk dari empat desa, dengan kirab penduduk, tabuh baleganjur serta sorak sorai beberapa pengiringnya, acara jadi gegap gempita dalam balutan cuaca dingin serta sengatan matahri. Kebahagiaan benar-benar kental berasa, mengiring persembahan jadi puji sukur atas anugerah yg berlimpah ketujuan Pura Pucak Pausan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment