Thursday, July 25, 2019
Tradisi panen padi menggunakan manyi alat perontok padi.
Sawah tidak dapat lepas dari kehidupan warga Bali, lantaran sawah yakni sumber kehidupan mereka. Dari sawah ini mereka kerja untuk menafkahi keluarga dan untuk makan seharian baik beras atau sayur mayur datang dari sawah. Oleh sebab itu sawah di Bali begitu dijaga keberadaanya, bahkan juga di upacarai oleh umat hindu yg ada pada Bali. Mereka yakin Dewi Sri atau Dewi Keseburan bersemayam di sawah sawah yg ada pada Bali. Sumber air serta kehadiran sawah di Bali begitu di muliakan.
Rutinitas Manyi atau panen Padi
panen padiSetiap wilayah di Bali punyai rutinitas yg tidak sama untuk memanen padi tujuannya teknik mereka memanen Padi tersebut baik dari upacara atau alat yg diperlukan untuk menuai s/d merontokan bulir padi tersebut. Go Bali Tur dapat membawa anda berkunjung ke sejumlah desa di Kabupaten tabanan. Tidak hanya Pura Tanah Lot, kita dapat juga menemui wilayah-wilayah masih gunakan teknik tradisionil ialah “Manyi” Rutinitas panen padi di Bali.
Teknik merontokan bulir padi ini masih tradisionil dengan alat yg termasuk sangat simple yg bernama Pengedigan ( papan kayu berpenyangga). “Manyi” Rutinitas panen padi di Bali gunakan tenaga manusia melalui langkah, padi yg telah dipotong dapat dipukulkan ke alat ini hingga bulir padinya rontok untuk proses penjemuran seterusnya. Dari penilaian saya tidak ada tekhnis teristimewa yg diperlukan waktu manyi ini. Tetapi ketika menggenggam pohon padi itu mesti di selaraskan dengan pegangan ke-2 tangan kita (dapat disaksikan di photo). Rutinitas manyi ini juga banyak dijalankan oleh beberapa Ibu. Kebanyakan tidak hanya untuk mengonsumsi sendiri padi atau gabah ini kebanyakan dipasarkan pada pengepul untuk keperluan mereka seharian. budaya panen padi
Ditengah-tengah himpitan modernisasi perlengkapan pertanian, Rutinitas manyi ini masih terbangun lestari di Bali serta mudah-mudahan bisa tetap eksis jadi salah satunya daya tarik wisata dan warisan budaya di Bali. Peroleh paket tur di Bali untuk menyaksikan rutinitas ini bersama dengan kami.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment