Monday, July 22, 2019

Tari Tarian tradisional Bali yang sangat terkenal



keindahan rutinitas yang masih menempel dalam kehidupan orang Bali membuat kita pingin kembali menyaksikannya. Seperti pada tarian-tarian tradisionalnya yang unik serta spesial berikut ini:

Tari Kecak
Berlainan dengan tarian tradisionil normalnya, tari kecak tak disertai oleh instrumen musik, namun oleh suara “chak-chak” yang dikatakan beberapa penarinya. Dari suara itu jugalah asal nama tarian ini. Tarian ini dilaksanakan oleh serangkaian pria (yang jumlah dapat capai beberapa ratus) yang duduk melingkar sekalian mengangkut ke-2 tangan menuruti irama serta di pimpin oleh seseorang pendeta ditengah-tengah. Tarian yang ambil narasi dari Ramayana ini dicipatakan pada tahun 1930-an oleh Wayang Limbak serta pelukis asal Jerman Walter Spies.

Tari Pendet
Tari pendet sebagai tarian Bali yang awalannya yaitu tarian pemujaan yang dicetak oleh I Wayan Rindi serta Ni Ketut Reneng pada tahun 1950. Pada 1967, tarian itu dirubah jadi tarian penyambutan. Tarian ini dibawakan oleh serangkaian gadis muda yang semasing sekalian bawa sangku, kendi, cawan, dan perabotan sesajen yang lain. Mengenai orkes gamelan yang menyertai tari pendet ini adalah gamelan gong, gamelan palegongan, atau gamelan semar pagulingan. Gerakannya simple akan tetapi dinamis, pendet kerap dipandang sebagai basic pergerakan tari tradisionil Bali.

Tari Legong
Nama dari tari ini datang dari kata legong yang bermakna pergerakan yang terikat oleh iringan gamelan. Awalannya, tarian ini diciptakan pada masa ke-19 di keraton-keraton Bali. Konon, tari yang kebanyakan dibawakan oleh dua atau tiga wanita ini dicetak atas basic mimpi Pangeran Sukawati yang lihat bidadari. Awalannya, tarian ini pun dipentaskan privat untuk upacara-upacara sakral. Raut muka penari condong ekspresif dengan dinamika pergerakan tangan serta kaki yang cukup kompleks. Tari Legong Kraton yaitu tipe tarian yang terkondang.

Tari Cendrawasih
Sesuai namanya, tari ini memperoleh inspirasi oleh burung langka yang hidup di Papua. Tari ini dipertunjukan pertama-tama pada 1988 serta dicetak oleh N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem. Tarian duet ini cerita terkait sepasang burung cendrawasih yang menyanyi serta menari waktu tengah memadu kasih.

Tari Barong
Tarian unik Bali yang satu ini seperti dengan pementasan Barongsai asal Cina sebab memakai boneka yang berujud harimau. Tetapi, narasi yang dimainkan dalam tari barong didasarkan pada narasi yang berlainan, ialah pertempuran di antara Barong (kebaikan) serta Rangda (kebatilan). Diluar itu, pementasan tari yang memiliki kandungan bagian humor ini pun memasukkan beberapa tokoh yang lain, seperti Kera (kawan akrab Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), dan beberapa penganut Rangda. Beberapa jenis tari barong yaitu Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, dan Barong-barongan.

No comments:

Post a Comment