Monday, July 15, 2019

Sasih Kasa Awal Aktivitas Ritual Umat Hindu



Tiap masyarakat Hindu, terutama di Bali, kebanyakan miliki Kalender Bali yg terkait pada dinding tempat tinggalnya semasing. Dari kalender itu, orang yg tidak hapal dengan kalkulasi atau penanggalan hari suci, terfasilitasi oleh benda ini.
Kalender Bali dikuasai oleh metode sasih, tidak cuman metode wuku atau wewaran. Gak jauh tidak serupa dengan tahun Masehi yg sejumlah 12 bulan. Metode Sasih pula sejumlah 12 dalam setahunnya.

Kalkulasi Sasih jelas tidak sama seperti metode Masehi, sebab metode sasih miliki perbedaan enam bulan dari Masehi. Umpamanya, Masehi memberikan bulan Juli, karena itu kalkulasi Sasih memberikan bulan pertama atau Sasih Kasa. Sasih kasa termasuk tonggak penting buat agama Hindu di Bali, terutama. Tonggak penting itu dalam artian tonggak awal buat umat Hindu untuk jalankan pekerjaan ritual. Banyak warga Hindu yg menyelenggarakan pekerjaan ritualnya waktu sasih itu.

Penataan Kalender Bali asal Bangli, Dr Gede Sutarya memberikan kalau Sasih Kasa adalah bulan pertama dalam metode kalkulasi kalender Bali.

Bekas wartawan yg aktif menulis buku berkaitan budaya serta agama Hindu ini, pula menjelaskan kalau Sasih Kasa berubah menjadi tonggak awal pekerjaan ritual agama Hindu. Walau begitu, lanjut pengamat pariwisata ini, tidak semua pekerjaan ritual dapat dijalankan pada sasih itu. “Ritual yg dapat dijalankan sebatas upacara yg bersangkutan dengan Pitra Yadnya saja,” jelas Pakar Palintangan yang Dosen Institut Hindu Dharma (IHDN) Denpasar

Sasih Kasa, lanjut Sutarya, sama juga dengan sasih orang Ngaben serta pekerjaan Pitra Yadnya yang lain. Diucapkannya, Sasih Kasa dipandang berubah menjadi bulan yg baik untuk melaksanakan ritual Pitra Yadnya, hal itu tidak lepas dari urutan matahari yg ada di belahan bumi utara.
“Dalam mitologi Hindu, arah utara jadi arah meraih Surga. Hingga saat urutan matahari ada di belahan bumi utara atau dalam Jyotisha Sastra (Pengetahuan Astronomi Hindu) diketahui jadi Utarayana. Di percayai adalah jalan jelas buat Sang Pitara meraih Surga,” imbuhnya.

Waktu Sasih Kasa, warga Hindu di Bali yakin waktu matahari bergerak mengarah utara atau belahan bumi utara pada Sasih Kasa berlangsung titik balik musim panas. Pada waktu tersebutlah, waktu yg baik untuk implementasi Pitra Yadnya. “Sama seperti pilihan matinya Bhisma Putra Gangga, ialah pilihan dimana di lintang utara sedang musim panas serta bunga mulai bermekaran,” imbuhnya.

Sasih Kasa, imbuhnya, adalah hari baik beraktivitas ritual sebab pada sasih itu disebut kalau Putra Dewa Siwa ialah Dewa Kartekiya yg disimbolkan dengan rasi bintang Kartika telah kembali lagi orbitnya. Hingga bumi dijelaskan telah kembali memperoleh perlindungan dari Dewa Kartikeya. Perlindungan ini umpamanya menepis semua bentuk wabah penyakit yg berada di bumi. Tidak hanya itu, Dewi Uma jadi Dewi Kesuburan pula udah kembali lagi bumi untuk kembali kembalikan kesuburan tanah di Bumi.

Bila disaksikan dari siklus musim, sambungnya, pada Sasih Kasa adalah sisi dari musim kemarau dengan ciri sumur mulai jadi kering serta sumber-sumbe air alami penurunan debet sebab curah hujan yg alami penurunan. Tapi, hal itu menurut Sutarya, kemungkinan berganti.
"Tidak cuman jadi tonggak awal untuk mengawali pekerjaan ritual, pada Sasih Kasa ini, pula berubah menjadi hari dimana banyak petani mulai untuk membakar jerami serta mulai menanam palawija, serta seterusnya pada bulan Agustus kelak kembali menanam padi,

No comments:

Post a Comment